Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Resmi di buka Waduk Bajul muti Jawa Timur Mirip Raja Ampat.


   Foto: Waduk Bajul muti Jawa timur

Makassar - Jawa Timur memiliki berbagai infrastruktur strategis.
Salah satunya waduk megah yang resmi dibuka dengan keindahan alam menyerupai Raja Ampat.

Waduk dengan anggaran pembangunan mencapai Rp.422 miliar ini dibangun di daerah perbatasan dalam wilayah Jawa Timur yang dijuluki Bumi Sholawat Nariyah. 

Sebagai informasi, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki berbagai fasilitas publik hingga infrastruktur vital yang memadai. 

Tidak heran, provinsi dengan luas wilayah 48.033 km² ini disebut sebagai wilayah termaju di Indonesia. 

Hal ini pun dibuktikan dengan semakin berkembangnya pembangunan berbagai infrastruktur di masing-masing kabupaten kota di Jawa Timur. 

Waduk dengan kapasitas 10 juta m³ ini dibangun di wilayah Kabupaten Situbondo dengan luas wilayah 1.638,50 km²
Dilansir dari jatim.bps.go.id

Waduk Bajul muti merupakan proyek strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terletak di perbatasan antara Desa Wonorejo, Kecamatan Banyu putih di Kabupaten Situbondo dengan Desa Watu kebo, Kecamatan Wongsorejo di Kabupaten Banyuwangi.  

Waduk yang terletak di antara Gunung Baluran dan Pegunungan Ijen memiliki keistimewaan dengan keindahan alam yang tersaji.

Hingga banyak yang menyebut bahwa visual Waduk Bajul mati mirip dengan Raja Ampat yang ada di wilayah Papua Barat Daya. 

Hal ini dikarenakan keindahan pemandangan yang terlihat dari gugusan bukit-bukit kecil di tengah waduk seperti pulau-pulau kecil menyerupai Kepulauan di Raja Ampat.

Resmi beroperasi tahun 2015, Waduk Bajul mati memiliki luas daerah tangkapan air (DTA) mencapai 98,43 km2 yang dibendung dari Sungai Bajulmati.

Lalu apa saja pemanfaatan dari Waduk Bajulmati? 

Waduk Bajul mati dibangun dengan rancangan tipe urugan yang memiliki tinggi waduk 56,80 meter, panjang 250 meter, dan lebar puncak 6 meter. 

Waduk yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini difungsikan sebagai pemasok air irigasi lahan pertanian seluas 1.800 hektar di Kabupaten Banyuwangi.

Dengan kapasitas aliran 1,8 m3 per detik, irigasi yang bersumber dari waduk Bajul mati ini bisa meningkatkan aktivitas tanam dari 2 kali tanam menjadi 3 kali tanam per tahun. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa keberadaan Waduk Bajul mati dapat menjaga ketahanan pangan saat musim kemarau di wilayah Banyuwangi. 

"Kami ingin memastikan kesiapan suplai air untuk petani. Apalagi beberapa daerah di Banyuwangi ada yang sudah memasuki musim kemarau,” ujar Bupati Ipuk.

"Waduk ini untuk memenuhi sekitar 1.800 hektar lahan pertanian di Wongsorejo yang memang dikenal dengan daerah kering. Insya Allah pasokan air Waduk Bajulmati cukup selama musim kemarau," jelasnya.

Selain itu, Waduk Bajul mati juga difungsikan sebagai penyuplai air baku sumber air baku sebanyak 110 liter per detik bagi kebutuhan rumah tangga dan industri di wilayah Situbondo dan Banyuwangi. 

Selain itu, waduk yang dibangun sejak tahun 2006 ini juga dimanfaatkan sebagai pereduksi banjir dan menghasilkan energi listrik mikro hidro sebesar 340 KW. 

Saat ini, Waduk Bajul mati juga menjadi destinasi wisata favorit di wilayah Jawa Timur. 

Selain terletak tidak jauh dari Taman Nasional Baluran, keindahan alam di waduk Bajul mati yang disebut mirip Pulau Minsol di Raja Ampat ini semakin meraih wisatawan berkunjung. 

Dilengkapi jembatan di atas waduk, pengunjung bisa menikmati pemandangan bukit sehingga menjadi spot menarik untuk di abadikan.

Dengan harga tiket masuk Rp10.000 sudah termasuk biaya parkir (motor) dan biaya parkir mobil Rp25.000, wisata waduk Bajulmati buka mulai jam 7.00 WIB hingga 17.00 WIB.(**)





Posting Komentar

0 Komentar