Nasional -Terungkap,selain terlibat dalam skandal pembelian minyak solar di bawah harga (bottom price) bersama 13 konsorsium yang akhirnya mendudukkan mantan Direktur Pertamina Patra Niaga di kursi pesakitan sebagai tersangka
PT Vale Indonesia Tbk, juga di soroti terkait operasional penambangannya yang merusak lingkungan, akibat pipa distribusi yang bocor mengakibatkan tumpahnya minyak (HSFO) sebanyak 13.000 Liter di Desa Lioka merembes masuk ke saluran Irigasi, sungai hingga persawahan mengancam perekonomian masyarakat.
Kali ini, PT Vale Indonesia MBB1 nyaris menghilangkan semua tanaman masyarakat, Ir. Gusti Riadi menyampaikan hal ini saat meninjau serta mengambil titik Koordinat lokasi tanamannya yang tersisa di Desa Ululere,Kecamatan Bungku timur, Kab.Morowali Provinsi Sulawesi tengah. Sabtu, 18/10/2025.
Dengan perasaan kecewa melihat tanamannya yang nyaris tak tersisa, di duga tertimbun oleh aktivitas operasional pertambangan PT Vale Indonesia, Ir.Gusti Riadi meminta Kementerian Kehutanan segera bertindak untuk menghindari terjadinya konflik horizontal.
Padahal berdasarkan Peraturan, pihak perusahaan sebelum melakukan aktivitas Pertambangan seharusnya melakukan penyelesaian tanam tumbuh masyarakat selaku hak pihak ketiga dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
Dengan nada geram, Ir. Gusti Riadi menyoroti aktivitas PT Vale Indonesia di MBB1 sudah tidak benar, alasannya sistem tata kelola pertambangan sudah tidak di jalankan sebagaimana mestinya.
"Tanaman kami sudah hampir tak tersisa hilang tertimbun oleh aktivitas PT Vale, ini sudah tidak benar, tak bisa lagi membedakan tanaman yang kami tanam dan tanaman liar dari hutan, semua diratakan oleh alat berat sebelum ada penyelesaian," ungkap Gusti.
Berdasarkan surat Gubernur Sulawesi Tengah yang ditujukan kepada Bupati Morowali dan PT Vale Indonesia Tbk, untuk memberikan konpensasi pada tanaman masyarakat sebelum melakukan aktivitas di atas IUPK, namun faktanya sampai saat ini tanaman milik Ir Gusti Riadi belum ada realisasi konpensasinya.
Karena itu, dirinya mengadukan permasalahan tersebut ke Direktorat Jenderal Penanganan Konflik Tenurial Kementerian Kehutanan Republik Indonesia untuk segera diselesaikan.
Dengan penuh harap, Ir Gusti Riadi meminta Kementerian Kehutanan RI melalui Dirjen Penanganan Konflik Tenurial segera memanggil dan mempertemukan dirinya dengan pihak PT Vale Indonesia untuk membahas penyelesaian masalah tanaman produktif miliknya. (pena jurnalis)
Ketua LSM Mata air, Candra Tom meminta pada Pemerintah Pusat segera bertindak,mengevaluasi tata kelola pertambangan yang di terapkan, sekaligus menyetop untuk sementara operasional Penambangan PT.Vale Indonesia,Tbk
"Pemerintah Pusat, seharusnya segera bertindak melihat pelanggaran serta indikasi kejahatan yang di lakukan oleh PT Vale Indonesia serta kelalaian dalam menerapkan pengawasan lingkungan, mengakibatkan kerugian pihak masyarakat" kata Candra Tom
Menurut Candra Tom berdasarkan data lapangan serta bukti konkrit, dugaan modus kejahatan serta tindakan kesewenang wenangan. Pemerintah pusat semestinya segera bertindak memberi sanksi pada PT.Vale Indonesia Tbk.(**)
Redaksi
0 Komentar