Nasional,matacelebes - Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, mengingatkan masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari pada pukul 10.00 hingga 16.00, saat intensitas radiasi matahari mencapai puncaknya. minggu,19/10/2025
Ia juga menyarankan agar masyarakat menggunakan perlindungan diri saat beraktivitas di luar ruangan, seperti topi, kacamata hitam, payung, serta tabir surya (sunscreen) guna mengurangi risiko dampak panas terhadap kesehatan.
"Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh," katanya.
Sepanjang awal hingga pertengahan Oktober, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca yang terasa sangat panas dan terik. Hal itulah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan peringatan baru.
Fenomena ini merupakan ciri khas masa peralihan musim, yang dipengaruhi oleh gerak semu tahunan matahari.
Pada periode ini, posisi matahari berada sedikit di selatan garis khatulistiwa, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima pancaran sinar matahari paling intens.
Selain faktor posisi matahari, angin Monsun Australia juga berperan dalam meningkatkan suhu udara di beberapa daerah. Udara kering yang dibawa oleh monsun tersebut membuat atmosfer lebih panas dan langit cenderung cerah tanpa banyak awan penghalang.
BMKG melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir suhu maksimum di sejumlah lokasi mencapai hingga 38°C. Beberapa daerah yang mencatatkan suhu tertinggi antara lain Karanganyar, Jawa Tengah (38,2°C), Majalengka, Jawa Barat (37,6°C), Boven Digoel, Papua (37,3°C), dan Surabaya, Jawa Timur (37,0°C).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pihaknya saat ini akan memfokuskan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga dari paparan cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir dan ke depan.
:
"Fokus utama kami adalah menjaga kesehatan dan keselamatan warga Jakarta di tengah cuaca ekstrem ini," kata Pramono, dikutip dari akun resmi @DKIJakarta, Jumat (17/10/2025).
Pemprov DKI Jakarta pun akan menerapkan langkah cepat dan strategis lintas dinas untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan memitigasi cuaca panas ekstrem menggunakan basis data dan kolaborasi lintas sektor, untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warganya.
Redaksi
0 Komentar